Semangat Ea!

Saya ingin hajar diri saya. Saya merasa diri saya geblek sekali. Tak tau beda. Sinopsis, Blurb, dan Resensi.

Ah, saya harus mengulang sekolah SMA saya. Agar saya tetap muda.

Ea! Ea! Ea!

Secara detail, perbedaan Sinopsis, Blurb, dan Resensi adalah:Sinopsis adalah ringkasan cerita sebuah novel. Sinopsis itu ibarat pemendekan sebuah novel, tanpa mengesampingkan unsur-unsur intrinsik dalam novel dan tetap memperhatikan keindahan kalimat penulisannya.

Sinopsis itu menceritakan cerita secara lengkap. Awal cerita, konflik cerita, peyelesaian konflik. Sinopsis juga menjelaskan secara lengkap siapa tokohnya, karakter tokoh, setting.

Sinopsis biasanya dikirimkan ke penerbit, agar buku bisa diterima untuk diterbitkan. Editor akan tahu detail keseluruhan cerita. Sinopsis adalah ringkasan cerita.

Sementara BLURB, berbeda. Blurb (MediaGuru secara khusus menyebutnya Sinopsis). Tulisan marketing di cover belakang buku, untuk membuat pembeli kesensem dengan kegantengan saya. Ea!

Bukan maksud saya pembeli kesensem untuk membeli buku Saudara-saudara!

Baca definisi detailnya di bawah ini: Blurb adalah deskripsi promosional yang ada di sampul belakang buku. Isinya tentu saja potongan cerita isi buku, tanpa menceritakan ending cerita. Tren blurb jaman dulu, terlalu banyak mengungkapkan spoiler cerita.

Namun sekarang, benar-benar disembunyikan, hanya dibahas sedikit, lalu ditulis dengan sangat cantik untuk menarik konsumen.

So, penulis harus main cantik. Jeli memilih kata. Gunakan kalimat-kalimat hipnotis. Gampangnya, biarlah buku buruk rupa asal cover dan blurb luar biasa nendang. Hahaha!

Nah, tip membuat Blurb yang nendang adalah:

Menurut tip dari MediaGuru, blurb itu terdiri dari tiga paragraf yaitu:

1. Fenomena dan isu terkini atau isu yang tetap aktual sepanjang masa yang berkaitan dengan buku.

Rerata Blurb penulis pemula dedel duwel. Saran saya. Riset! Kaitkan tema buku dengan isu yang lagi hangat. Jika nggak sambung juga, beli lem sambungkan. Main cantik. Faktanya, semua yang ada di dunia ini nyambung. Sungguh!

Jika anda menulis novel. Kaitkan dengan isu-isu yang sedang in. Buku ekonomi, kaitkan dengan perang dagang China dan pesangnya. Menulis novel kaitkan dengan memudarnya karakter, budaya, kearifan lokal, dan sisi liar pembaca. Goyang keyakinan dan keimanan mereka.

Pastikan paragraf pertama ini, membuat mata pembeli melek dan tersenyum. 'Ah, gue banget ini!"

2. Kutipan dari naskah yang paling cetar. kalau buku nonfiksi sebut juga baba-bab lain dalam buku. Nggak perlu semua.

Nah, ini harus selektif. Jangan asal comot. cari dialog yang bernas dan trengginas. Jika novel, cari konflik yang paling cetar, nyesek dan berpotensi jadi masalah banyak orang.

Adegan seorang istri mengizikan suaminya berpoligami, eh salah, maksud saya istrinya g ikhlas izinkan suaminya khitan lagi, tentu wow! Ea banget!

Jika bukunya non fiksi, jabarkan beberapa keunggulan buku anda yang belum ada di buku lain. Apa saja. jangan terlalu panjang. pilih kata yang kuat. Diksi yang sejuk tapi menggelitik.

Maksimalkan penggunaan kata dasar, jangan banyak imbuan, Pastikan Blurb tidak ada kata yang diulang sampa dua kali, kecuali preposisi.

Awas! Waspadalah! Waspadalah! Waspadalah!

3. Promo. isinya kelebihan buku. Siapa yang paling pas membaca buku.

Kalau paragraf ini, Pak Eko Prasetyo jagonya. Ia bisa memilih kata yang kuat, positif sekaligus tak terduga. Saya sering diajari untuk memanfaatkan profesi saya (Komika-Stand up comedian) untuk main cantik di pemilihan diksi dan jenius bernarasi.

Dalam dunia saya berkomedi, saya mengenal istilah. Bit dan Punchline. Bit itu narasinya. Punchline itu kejutannya. Buatlah pembaca terkejut. lupa daratan. Sehingga ia secara tak sadar menuju kasir dan membeli buku anda.

Ea! Ea!

Sementara, resensi adalah karya jurnalistik. Membuat resensi itu bisa jadi ladang amal dan duit. Saya sendiri sedang berpikir keras, mencoba menyusun waktu untuk serius menekuni profesi ini, peresensi buku-buku terbitan MediaGuru.

Saya siap menerima kiriman buku dari penulis MediaGuru, untuk dikirim secara GRATIS ke rumah saya.

Mahfud Aly

Dusun Tinaro RT 03 RW 04 Desa Dukuhagung Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan Kode Pos 62281

WA. **(censored)**email: **(censored)** atau **(censored)**

Lalu, saya buatkan resensi bukunya. Saya ulas dengan cara gila. Serba wah dan mempesona. Agar penjualan buku dan keartisan penulisnya cetar membahana. Jadi ingin cium tangan Syahrini kalau begini.

Resensi adalah tulisan jurnalistik yang tujuannya mendeskripsikan dan memberi pertimbangan pada pembaca mengenai buku yang baru saja dibaca. Jadi, resensi ini sangat subjektif sekali.

Menurut penulis rensensi, buku A bagus. Tapi, bisa jadi menurut pembaca lain buku A jelek. Sederhananya, resensi dapat dianggap sebuah perpaduan antara ringkasan cerita, penilaian, pembahasan, dan kritik terhadap buku.

So, pembaca gurusiana yang dirahmati Allah. Terima kasih bimbingannya. Saya jadi tahu apa itu beda ketiganya. Izinkan saya jadi lelaki yang insaf. kembali ke jalan yang benar. Saya siap jadi penulis mualaf.

See you Dada!

Salam Ea!