Mahfud Aly

Lelaki terkombangkambing tulisan

Selengkapnya
Navigasi Web
WOW: JENIS KELAMIN BAHASA?
Jenis kelamin bahasa

WOW: JENIS KELAMIN BAHASA?

Mahfud Aly

[language Enthusiast]

Huwa = dia lk (هو)

Huma = mereka ber2 lk (هما)

Hum = mereka lk (هم)

Hiya = dia pr (هي)

Huma = mereka ber2 pr (هما)

Hunna = mereka pr (هن)

Anta = anda lk (انت)

Antuma = kalian ber2 lk (انتما)

Antum = kalian lk (انتم)

Anti = anda pr (انت)

Antuma = kalian ber2 pr (انتما)

Antunna = kalian pr (انتن)

Ana = saya (انا)

Nahnu = kami atau kita (نحن)

Saya mulai kenal bahasa ibu. Jawa. Lalu bahasa kedua. Bahasa Arab. Bahasa ketiga. Bahasa Indonesia. Bahasa keempat. Bahasa Inggris. Lalu bahasa lainnya.

Catatan: bahasa tubuh, bahasa Tarsan, bahasa cinta tidak saya hitung.

Bahasa itu punya jenis kelamin. Arab punya. Indonesia tidak.

Contoh:

Pria: Mahfud Aly (sangat laki) Perempuan: Siti Ropiah (perempuan) Nur (Netral).

Terkait diskusi dan wacana tentang barakallah atau barikillah. Keduanya benar. Dengan catatan tulisan ditulis dalam bahasa Arab. Barakallah benar. Barikillah juga benar.

Jika di gurusiana, bagaimana?

KBBI mengadopsi satu saja. Barakallah. Baik untuk laki-laki pun perempuan. Karena bahasa Indonesia tak menganut pendekatan kelamin.

Saya: boleh digunakan laki-laki, perempuan bahkan khunsa (sebutan untuk AC-DC). Banci dan kawan lainnya.

Kamu juga begitu. Dia juga demikian. Saya justru pernah usul. Usulkan jenis kelamin untuk dia/ia. Dia (tiga huruf) untuk kata ganti dia perempuan (she). Ia untuk kata ganti laki-lakii (He).

Wacana ini menguap, padahal penting. Betapa kali saya tertipu, saat baca novel. Ia yang saya pikir lelaki ternyata perempuan. Dia yang saya pikir perempuan ternyata lelaki. Penulisnya memang sengaja menjebak. Saya terjebak.

Wacana itu gagal.

Bahasa Indonesia tak mengenal kelamin.

Apakah cuma bahasa Arab yang mengenal kelamin?

Banyak.

Bahasa Inggris berkelamin.

Bahasa Jerman berkelamin..

Bahasa Prancis berkelamin.

Bahasa Spanyol punya kelamin..

Banyak bahasa Eropa dan Asia berkelamin.

Ada yang dua. Ada yang tiga.

Ada laki ada perempuan.

Ada netral.

Biang keroknya cuma satu: bahasa latin.

Tokoh yang paling terlibat dalam penggolongan ini tentu saja

Cicero.

Pujangga Romawi kuno yang berpengaruh itu

Ia mencoba susun buku tata bahasa latin secara sistematik. Hasilnya ia sua fakta.

Bahasa itu berjenis kelamin.

Bahasa Arab jelas kelaminnya.

Sajaratun (perempuan)

Muhammad (lelaki)

Nur (netral).

Netral atau Neutrum, berasal dari kata "ne-" "utrum" yang berarti "bukan keduanya."

Dalam kategori Netral ini terdapat kata-kata benda hidup yang di alam sebenarnya memiliki jenis kelamin, namun dimasukkan ke dalam kategori ini karena secara linguistik menunjukkan perubahan bentuk yang sama dengan kata-kata lainnya yang ada di kategori ini.

Ini teori bahasa.

Mempelajari bahasa berjenis kelamin lebih susah dari yang non jenis kelamin. Tetapi bahasa itu skill, keahlian. Siapa yang mau mendengar banyak akan bicara banyak. Siapa yang membaca banyak akan menulis banyak. Ini sunatullah.

Bahasa Indonesia sendiri pernah menjadi perdebatan untuk memasukkan kelamin dengan tujuan agar vocabulary bahasa Indonesia makin banyak. Kaya diksi.

H. D. Mangemba dalam tulisannya yang berjudul “Djalan Memperkaja Kata2 Indonesia” (Bahasa dan Budaja Nomor 4 Tahun 1, April 1953).

Ia mengusulkan pembedaan jenis kelamin pada kata benda untuk memperkaya bahasa Indonesia, seperti pemuda (mannelijk) dengan pemudi (vrouwelijk).

Perdebatan makin menarik

Tulisan Mangemba itu dibalas Nugroho Notosusanto dengan tulisan berjudul “Pembentukan Kata-Kata Baru Berdasarkan Djenis Kelamin di Dalam Bahasa Indonesia” (Bahasa dan Budaja Nomor 6 Tahun 1, Agustus 1953).

Tidak berhenti sampai di situ.

Dalam jurnal Bahasa dan Budaja Nomor 6 Tahun II, Agustus 1954. Affandi menulis artikel “Penambahan Kata2 Bahasa Indonesia” sebagai jawaban atas tulisan Nugroho.

Suasana makin seru.

Dalam buku Pelik-Pelik Bahasa Indonesia (Pustaka Prima, 1971), Badudu jelas menyatakan: gejala analogi memegang peranan penting dalam pengembangan dan pembinaan suatu bahasa. Terutama bahasa yang sedang tumbuh dan sedang berkembang seperti bahasa Indonesia.

Ia melihat banyak bentukan kata baru, susunan kata, atau susunan kalimat yang dibentuk berdasarkan contoh yang sudah ada, yang menurutnya memperkaya bahasa Indonesia.

Pemuda pemudi.

Putra putri.

Dewa Dewi.

Faktanya: unsur /-a/ dan /-i/ bukan murni punya bahasa Indonesia. Ini hanya serapan dari bahasa lain yang lebih tua. Tersangka utamanya jelas: bahasa Sansekerta.

Ea! Ea! Ea!

Simpulan: pembahasan ini akan terus berlanjut. Saya percaya bahasa adalah kesepakatan. Mungkin anak cucu kita akan mengadopsi jenis kelamin dalam bahasa Indonesia. Kita wajib menerima. Jika yang setuju banyak. Mau apa.

Izinkan saya belajar sorof saja.

فعل يفعل فعلا ومفعلا فهو فاعل وذاك مفعول افعل لا تفعل مفعل مفعل مفعل.

Fa'ala, yaf'ulu, fa'lan, wa maf'alan, fahuwa faa'ilun, wa dzaaka maf'uulun, uf'ul, laa taf'ul, maf'alun, maf'alun, mif'alun.

Perhatikan makna wazannya:

📌fa'ala (فعَل)= fiil maadhi, bentuk lampau

📌yaf'ulu(يفعُلُ)= fiil mudhaari, sedang terjadi atau yang akan datang.

📌fa'lan(فعلاً) = mashdar, merupakan urutan ketiga dalam tashrif.

📌maf'alan(مفعلا)= mashdar mim, yang diawali dengan mim.

📌faa'ilun(فاعل)= fail, pelaku.

📌maf'uulun(مفعول)=maf'ul, objek/yang dikenai pekerjaan.

📌uf'ul(افعُل)= fi'il amr, perintah

📌laa taf'ul ( لا تفعُل)=nahyi, larangan

📌maf'alun, maf'alun (مَفعَل )= disebut dua kali sebagai isim makan dan isim zaman.

📌mif'alun( مِفعَل)=isim alat.

Ah, bahasa Indonesia itu bahasa paling gampang di Indonesia.

Sungguh!

Jadi kangen tetabuhan sambil hafalan tasrif, imrithi, maksud, alfiyah... Kitab upin-ipin (kitab gundul) memang ngangenin. Jadi kangen pesantren.

Ah, kangen kamu saja, yang sudi baca dan berkomentar.

Ea!

Tinaro, 21 Februari 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Dahsyattt!!! Masyaallah. Jadi ingat nostalgia "nahwu shorof" waktu di madrasah. Jazakallah khoir bagi-bagi ilmunya. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah, Pak Guru.

21 Feb
Balas

Terima kasih Uthi, telah berkunjung. Barakallah Fika.

21 Feb

Subhanallah paparan luar biasa. Tapi kata barikillah itu fiil amr Pak, sementara barakallah fiil madli. Baraka yubariku barik. Wazannya faala yufaiulu fail, tsulatsi mujarad na'u tsani. Sebab huruf kaf pada kata baraka bukan dhomir. Bila dhomir bisa berubah, utk laki-laki ka, untuk wanita ki. Tetapi baraka itu fiil madhi, fi'il itu mabni. Dan bila barik, maka padanannya bukan lafadz Allah, karena barik artinya berkahilah, yg berarti memohon. Barik padanannya ala. Seperti dalam shalawat Nabu. Allahumma barik ala Muhanmad. Coba cek, lafadz barik itu fi'il madhi atau amar

21 Feb
Balas

Saya setuju. Jika konteks kita bicara bahasa Indonesia, Bunda. Sudah clear. Barakallah. Bunda.

21 Feb

Bunda, apakah fiil madhi tidak bisa digunakan sebagai doa? Doa pernikahan juga pakai Baraka (madhi).

21 Feb

Betul yang digunakan memang barakallah baik utk laki maupun perempuan, hanya tambahkan untuk lk fika dan utk pr fiki. Maaf

21 Feb

Siap. Laka dan laki pun berterima. Barakallah Fika.

21 Feb

Saya salah tulis juga. Bunda. Mohon maaf. Barakallah Fiki.

22 Feb

Waduh. Pak Aly.....saya ora mudeng bin mumet ini.... Jadi kesimpulannya bagaimana ya.. Terima kasih..

21 Feb
Balas

Aman.

21 Feb

Iya ya pak. Kalo bahasa arab itu penulisannya untuk laki- laki beda dengan untuk perempuan. Almarhum, almarhumah gitu ya contohnya..

22 Feb
Balas

Iya. Betul Bunda. Tapi dalam bahasa Indonesia tidak kenal jenis kelamin. Meski kita punya: putra-putri. Dst

22 Feb

You are right Seikh

21 Feb
Balas

Barakallah. Pak W yang wow.

21 Feb

Like as always Sir Barakallah

21 Feb
Balas

Barakallah. Bunda. Barakallah

21 Feb

Waaahhhh...penjelasan yang sungguh mendetail. Mengingatkan saya sewaktu saya belajar di ponpes. Ini jawaban yang saya tungu-tungu sedari semalam. Jika gurusianers lebih banyak memakai 'Barakallah', mau apalagi. Karena saya masih sangat awam dan minim bahasa Arab. Terimakasih untuk penjelasan yang mendetail ini. Barakallah untuk Pak Aly.

21 Feb
Balas

Bismillah.

21 Feb



search

New Post